Pemberian Air irigasi di Bawah Permukaan Tanah (Subsurface Irrigation) melalui saluran atau pipa yang diletakkan di bawah permukaan tanah.

Pemberian Air irigasi di Bawah Permukaan Tanah (Subsurface Irrigation) melalui saluran atau pipa yang diletakkan di bawah permukaan tanah.


Air merupakan salah satu faktor kunci dalam keberhasilan budidaya pertanian. Saat curah hujan tidak mencukupi, irigasi menjadi tulang punggung dalam mendukung produksi tanaman secara optimal. Sistem irigasi yang baik tidak hanya sekadar infrastruktur penyalur air, tetapi juga mencakup manajemen, kelembagaan, dan sumber daya manusia yang saling terintegrasi untuk memastikan ketersediaan air bagi tanaman sepanjang musim tanam. Proses pemberian air irigasi ke dalam tanah melibatkan beberapa tahapan utama yang berkaitan dengan pergerakan air dari permukaan hingga ke akar tanaman.

1. Infiltrasi

Infiltrasi adalah proses masuknya air dari permukaan tanah ke dalam pori-pori tanah. Laju infiltrasi (jumlah air yang masuk per satuan waktu) sangat bergantung pada kondisi tanah, seperti kadar air awal, struktur, dan tekstur tanah. Awalnya, laju infiltrasi tinggi ketika tanah masih kering, lalu menurun seiring kejenuhan tanah oleh air

2. Pergerakan Air di Dalam Tanah

Setelah air masuk ke dalam tanah, air akan bergerak secara vertikal maupun horizontal. Air yang telah masuk akan menggantikan udara di pori-pori tanah, mulai dari pori makro hingga mikro. Proses ini penting untuk memastikan air tersedia di zona perakaran tanaman

3. Penyerapan oleh Akar

Air yang telah berada di zona perakaran akan diserap oleh akar tanaman. Pada sistem irigasi bawah permukaan, air dialirkan langsung ke lapisan bawah tanah menggunakan pipa atau saluran, sehingga air tersedia langsung di sekitar akar dan dapat diserap secara efisien. Irigasi ini memanfaatkan gaya kapiler tanah untuk mengalirkan air ke area akar, memperkuat pertumbuhan tanaman.

4. Faktor yang Mempengaruhi Proses

Beberapa faktor utama yang memengaruhi proses pemberian air irigasi ke dalam tanah yaitu:

  • Tekstur dan struktur tanah (misal, tanah berpasir lebih cepat menyerap air daripada tanah liat)

  • Porositas tanah (jumlah dan ukuran pori-pori)

  • Kedalaman tanah dan kadar air awal

  • Metode irigasi yang sering digunakan (permukaan, bawah permukaan, tetes, atau sprinkler).

Ringkasan Proses

  1. Air meresap ke dalam tanah melalui infiltrasi.

  2. Air bergerak ke zona akar melalui gravitasi dan kapilaritas.

  3. Akar tanaman menyerap air untuk kebutuhan pertumbuhan.

Bingung karena sedang mencari pintu air untuk lahan irigasi? Kamu bisa request desain pintu sesuai keinginan dan buat saluran irigasi lebih baik di www.rajapintuair.com loh. Jadi jangan lewatkan kesempatan untuk mendapatkan produk berkualitas dengan harga terbaik hanya di sini.

CONTACT

Batur Baru, Tegalrejo, Ceper, Klaten 57465

T : (0272) 551 480 P : 0813 9300 6025

E : marketing@rajapintuair.com

No comment

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *